Benarkah Hary Tanoe mundur dari NASDEM ?


Pertanyaan tersebut menjadi Headline News untuk mengawali pekan ini, Senin 21-01-2013. Berita mengejutkan yang datang dari beberapa media online mulai tadi malam hingga pagi ini memberitakan isu mundurnya Hary Tanoesoedibjo (HT) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Menarik untuk mencermati isu ini karena sepak terjang boss MNC-Group dalam dunia politik cukup menyedot perhatian publik. Harry pertama kali hadir dalam Rapat Nasional Partai Nasdem pada bulan November 2011, publik mengasumsikannya dengan keinginan untuk terjun langsung di dunia politik. Benar saja, HT resmi menjadi anggota Partai Nasdem dan diplot sebagai Ketua Dewan Pakar Partai yang didirikan Surya Paloh tersebut.

Berita mundurnya HT dari Partai Nasdem diawali oleh kicauan Prof. Yusril Ihza Mahendra di akun twitternya (@Yusrilihza_Mhd), "HARY TANOE akan gelar konpers besok utk menyampaikan keputusannya MENGUNDURKAN DIRI dari PARTAI NASDEM." Publik langsung menghubungkan kekisruhan sedang terjadi di dalam partai yang bernomor urut 1 ini. Terjadi gesekan yang sangat keras di dalam tubuh partai ketika hendak menentukan siapa ketua umum. Ketua umum yang otomatis berpeluang besar nantinya untuk mencalonkan dirinya sebagai Calon Presiden di tahun 2014.

Kita mengetahui kalau Surya Paloh adalah tokoh sentral dalam partai ini sejak masih berbentuk ORMAS NASDEM. Sehingga dapat dikatakan, Partai Nasdem itu identik dengan Surya Paloh. Partai Nasdem didirikan hanya sebagai kendaraan politik untuk mencapai cita-cita (Capres 2014) dimaksud.
Sebenarnya tidak ada peluang bagi HT untuk menduduki kursi nomor satu di partai tersebut,  meskipun posisi Ketua Umum pada saat ini dijabat oleh Rio Patrice Capella. 
Lalu mengapa Hary Tanoe bisa bergabung dengan Partai Nasdem jikalau peluangnya tidak ada?
HT tentu memiliki satu pertimbangan rasional ketika masuk ke Partai Nasdem, bahwa partai ini akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis. Jika nilai demokratis dihormati dan dijunjung tinggi, semua kader memiliki peluang yang sama untuk menjadi ketua umum.

Sehingga dapat kita lakukan analisis dan kesimpulan bahwa HT mundur karena sudah melihat peluang untuk menjadi ketua umum sangatlah tipis dikarenakan Surya Paloh juga memiliki ambisi yang sama untuk itu. HT juga ingin menjadi Calon Presiden di 2014. Wahhh.....

Meski HT belum secara langsung mengumumkan pengunduran dirinya, sebagaimana yang dikatakan Rio Patrice namun isu ini sudah hampir pasti terwujud. 
Pertanyaannya adalah, sebenarnya apa motivasi para pemimpin-pemimpin ini?
Pemimpin seperti Surya Paloh dan HT mencerminkan sikap yang seolah-olah ingin berebut kekuasaan, sehingga nantinya bila mereka sudah di atas tampuk kekuasaannya maka akan bertindak untuk kepentingan individu/golongannya.
Hal ini sesungguhnya menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat Indonesia untuk mulai menentukan siapa calon pemimpin yang nantinya benar-benar memajukan kepentingan dan kesejahteraan rakyat, dimana sudah ada beberapa isu calon yang ingin maju di Pilpres 2014.
Kita tunggu saja statement langsung dari HT apakah beliau mundur dari Partai yang berslogan "Gerakan Perubahan" itu atau tidak...


Ads 468x60px

Featured Posts

Social Icons

Christian Moreys Nainggolan | Create your badge